Komunikasi Terapeutik Pasca Melahirkan Operasi Antara Bidan Dan Pasien Pada RSUD Ratu Zalecha Martapura

Authors

  • Isrowiyatun Daiyah Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.71456/jik.v1i1.156

Keywords:

Komunikasi terapeutik, Pasca melahirkan operasi, Bidan dan pasien

Abstract

Pada penelitian ini proses komunikasi terapeutik bidan dengan pasien meng-gunakan teknik-teknik tertentu seperti mengenal dan memanggil nama pasien, memberikan sapaan atau sapaan, bersalaman atau menyentuh, menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan, berusaha mengetahui kondisi pasien melalui komunikasi dengan memberikan pasien kesempatan untuk menjelaskan kondisinya, berhenti sejenak, dan mengajukan pertanyaan terkait. Hubungan antara bidan dan pasien merupakan hal penting dalam komunikasi terapeutik. Melalui hubungan yang terjalin baik antara bidan dan pasien, bidan dan pasien bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka. Tujuan komunikasi terapeutik antara lain: membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran, serta dapat mengambil tindakan yang efektif bagi pasien. Fase komunikasi terapeutik terutama terdiri dari fase pra-interaksi, fase aksi, fase evaluasi, dan fase dokumentasi.

References

Agus M. Hardjana. (2007). Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius

Devito, Joseph. (2010). Komunikasi Antarmanusia. Tangerang: Karisma Publishing Group.

G.W. Stuart dan Sundeen. (2008). Keperawatan Dasar, Meidiana Dwidiyanti (peny.) Semarang: Hasani

Harnawatiaj. (2017). Komunikasi Terapeutik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Daiyah, I. (2020). Keefektifan Counter Preassure Massage terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan di Puskesmas Rawat Inap Langgam Kabupaten Pelalawan. EMBRIO, 12(1), 1-9.

Jalaluddin Rakhmat. (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ngalimun, N. (2019). Komunikasi Terapeutik Bidan dan Pasien Pasca Melahirkan Operasi Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Palangka Raya. Jurnal Terapung: Ilmu-Ilmu Sosial, 1(2).

Notoatmojo, Soekidja. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Praktek. Jakarta: Renika Cipta

Purwanti, S., Utami, S. W., & Latifah, L. (2022). Konseling Sebaya Pada Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Komunikasi Interpersonal. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Pandohop, 2(2), 47-55.

Rachmat Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group

Rusmilawaty, R., Tunggal, T., & Daiyah, I. (2020). Determinan Kejadian Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) pada Balita: Determinants of Under-Red Line Weight Occurrence in Toddlers. Jurnal Bidan Cerdas, 2(2), 81-89.

Stephen W. Littlejohn. (2002). Theories of Human Communication. Belmont CA: Wadsworth

Ramses, Maksimus Lalongkoe. (2010). Komunikasi Terapeutik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suranto AW. (2010). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujanto, Agus. (2007). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi aksara.

Susanto, Astrid. (2007). Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bandung: Bina Cipta.

Tunggal, T., & Hapisah, H. (2019, February). Kunjungan ke Empat Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kejadian BBLR di Desa Lok Baintan Wilayah Kerja Puskesmas Sei Tabuk Kabupaten Banjar Tahun 2017. In Jurnal Forum Kesehatan (Vol. 9, No. 1, pp. 23-28).

Downloads

Published

2022-12-13

How to Cite

Daiyah, I. (2022). Komunikasi Terapeutik Pasca Melahirkan Operasi Antara Bidan Dan Pasien Pada RSUD Ratu Zalecha Martapura. JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 76–86. https://doi.org/10.71456/jik.v1i1.156